Suatu ketika saya datang ke Jakarta, disana saya bertemu dengan sahabat lama yang sudah bertahun tahun nggak pernah ketemu. Namanya Ozo Dumeh Zaiki Nduwe.. orangnya gaul dan supel. dia sahabat saya sewaktu masih kuliah di Semarang..
oh ya namanya juga lama nggak ketemu pasti ada rasa kangen dan penasaran kayak apa sahabat kita dulu yaa.. denger-denger dia sudah jadi pengusaha muda...wuih hebatlah..
Assalamulaikum.. saya mengawali perjumpaan dengannya.. Alkhamdulillah kabar baik saya menjawab senyum sapanya. setelah asyik bercanda, ngobrol ngalor ngidul, akhirnya masuk kepada pembicaraan serius, dia sharing tentang kehidupannya selama ini. ditengah kehidupan kota yang modern, glamour, dengan status masih bujangan memang berat. selama ini hatinya nggak pernah tenang selalu gundah serasa ada yang kurang bermakna dalam hidupnya. hidupnya dihabiskan untuk kerja, bersenang senang dan melakukan hal hal boros yang sama sekali tidak bermanfaat. namun disisi lain dia mengharap dan merindukan kebahagiaan yang sebenarnya.. dia bingung nggak tahu harus bagaimana.. seolah-olah hidup dikota besar ini jauh dari kedamaian hati...
memang dari segi finansial dia nggak pernah kekurangan, bahkan lebih...
rupanya semua itu hanyalah ujian dan cobaan dari Allah SWT untuk menguji keimanan seseorang. dan Allah SWT kuasa menghendaki siapa-siapa yang diberi hidayahNya. misalnya dengan pertemuan ini.
saat kondisi masih bujang alias belum menikah memang cenderung akan menemui berbagai hal ujian maupun godaan.
mengapa demikian, sebab status lajang /bujangan adalah saat dimana kita mencari jatidiri kita. disaat kita menghadapi kondisi yang labil, situasi yang tidak mengenakkan maka yang terbaik adalah memohon petunjuk kepada Allah SWT. Dzat yang Maha Pengasih, Penyayang, Maha tahu segalanya.. sudah selayaknya kita berserah diri kepadaNya, kita ini hamba yang lemah namun merasa kuat bahkan terkadang menjadi sombong..
Dengan berbagai macam nasehat dan bimbingan dia menyadari bahwa selama ini dia telah sombong dan angkuh..
dia telah melupakan siapa yang telah memberi, mensukseskan dia sampai akhirnya menjadi orang yang sukses, berhasil, lancar dalam usahanya dsb..
dia lupakan itu seolah-olah keberhasilannya selama ini murni dari hasil jerih payahnya sendiri dan sama sekali tidak ada campur tangan kuasa Allah SWT..
akhirnya dia sadar, dia menangis dan bersujud memohon ampun kepada Allah SWT.. dia temukan kebahagiaan yang selama ini dia rindukan..dia menyadari bahwa dia hanyalah hamba yang lemah tak berdaya semua yang dia miliki selama ini hanyalah titipan dan akan diambil sewaktu -waktu oleh yang punya..
bertaubatlah sahabatku.. selagi nafas masih dikandung badan... buatlah hari harimu menjadi lebih bermnfaat. Allah SWT tidak akan mensia-siakan taubat hambanya selagi dia bersunggu-sungguh.
bahkan telah diriwayatkan bahwa kegembiraan Allah SWT ketika menerima taubat hambanya melebihi kegembiraan seseorang yang kehilangan untanya di padang pasir lalu dia menemukan kembali untanya.
BERSAMBUNG..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar